Perjalanan Indah yang Belum Berakhir

Sosok tubuh tinggi semampai berbalut gaun putih ketat nan seksi. Semilir angin kadang menyingkap lembaran kain dan tersibaklah halus lembut kulitnya yang putih terpancar cahaya. Rambutnya yang panjang dan hitam terurai dengan rapihnya. Dan tak kuasa kulukis cantik parasnya, karena kecantikan itulah yang dulu membuaiku jatuh dipelukannya, nyaris lebih jika aku tidak segera mengingat-Nya.  

Aku masih melihatnya berdiri di dekat rindang pepohonan. Meski kadang sesekali kulihatnya dia duduk dan bersandar, tapi saat dia tahu aku kembali menoleh ke arahnya, dia segera bangkit dan berdiri sambil melemparkan senyuman termanisnya padaku. 

Saat ini jarakku semakin jauh saja darinya, dan aku sedang berusaha tuk terus menjauh. Pernah memang kukatakan padanya tentang keinginanku, tapi dia tetap pada pendiriannya, mengenakan gaun ketat nan seksi itu, dan membiarkan rambut hitamnya tetap terurai indah. Aku tak bisa membuatnya tak terpandang berjuta mata jalang yang semakin lama semakin bertambahlah jumlah mereka. Karena dia berpikir, yang penting hatinya tertambat untukku, dan biarlah berjuta pesona dirinya memancing decak kagum dan puja mereka. Toh hanya tatapan saja yang lelaki lain mampu.

Ah inilah yang membuat aku tak bisa menerima. Dan biarkan aku tetap melangkah sampai aku menemukan sosok gadis berjilbab putih yang mampu menjaga dirinya dari sentuhan-sentuhan jahil lelaki. Aku tak mempedulikan siapa pun dia nanti. Karena dalam perjalananku hingga saat ini, aku masih belum bisa memastikannya. Ya, tak ada satu pun dari mereka yang menyunggingkan senyumnya padaku, dan mampu membuatku yakin padanya.

Tapi aku yakin di suatu saat nanti, aku akan menjumpainya. Dengan indah.